Rambu-Rambu Punya Pacar Baru

MEMASUKI hubungan baru bagai memegang buah simalakama bila Anda tak punya strategi. Satu sisi membahagiakan, sedangkan di sisi lain mengundang kerumitan tersendiri.
Terdapat beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan ketika terlibat dalam hubungan baru. Anda harus hati-hati agar tidak dinilai terlalu cepat dan membuat salah langkah. Hubungan baru bisa sulit untuk dilalui, tapi jika Anda jujur

Simak delapan cara berhati-hati dengan hubungan yang baru, seperti dikutip dari Allwomenstalk.

Jangan buru-buru memberi label
Kadang-kadang, label alias status merusak segalanya. Jika Anda senang dengannya dan dia senang dengan Anda, rasanya tidak masalah bagaimana Anda saling menyebut pasangan.
Yang perlu Anda lakukan adalah mengenal satu sama lain, soal apa yang Anda sukai, misalnya. Alih-alih memperkenalkan dia sebagai "siapanya" Anda kepada teman-teman, gunakan saja namanya.

Jangan terlalu cepat
Terkadang, bergerak cepat bisa menggoda, terutama jika Anda benar-benar menyukai si dia yang baru saja Anda kenal. Anda tertawa bersama dan saling bercerita, tidak ingin menghabiskan setiap detik tanpanya.

Sikap Anda bisa membuat kesenangan hubungan berkurang, sebab misteri tentangnya tak lagi tersisa. Anda jadi tahu segala sesuatu tentangnya, dan akan semakin bosan beberapa minggu ke depan untuk mengenalnya. Karena itu, Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri demi meningkatkan kesenangan hubungan hingga jangka panjang.

Aturan pembagian waktu
Sangat penting untuk memastikan Anda membagi waktu dengan adil, untuk hubungan dan diri masing-masing. Ada rumusan 50/30/20 di mana 50 persen waktu Anda bisa dihabiskan bersama kekasih, 30 persen untuk bergaul dengan teman-teman, dan 20 persen untuk diri sendiri.

Dengan begitu, Anda dan kekasih baru Anda tidak saling menghalangi. Anda tidak akan kehilangan teman-teman dan kehilangan kesenangan diri, begitu pun si dia.

Tidak berdiskusi lewat teks
Jika Anda ingin mendiskusikan beberapa aspek penting dari hubungan, jangan dilakukan dengan pesan teks. Dengan pesan teks, bukan tak mungkin bila Anda akan kehilangan konteks, mudah salah paham satu sama lain, dan tidak akan pernah belajar bagaimana menangani aspek-aspek hubungan. Jadi, biasakan untuk berkompromi lewat komunikasi tatap muka.

Jangan memaksakan diri
Ketika berada dalam suatu hubungan baru, kadang-kadang kita tergoda untuk membentuk diri menjadi sosok ideal di mata kekasih. Jika Anda berkencan dengan seorang pria yang mencintai sepak bola, misalnya, Anda mungkin berpura-pura memiliki rasa itu, bahkan jika Anda tidak benar-benar menyukainya. Meski tidak masalah untuk menyukai apa yang dia suka, lebih baik tidak terlalu memaksakan diri. Tetap setia pada nilai-nilai diri seraya tetap menghormati kekasih Anda.

Jangan membandingkan
Salah satu hal terburuk untuk Anda lakukan adalah membandingkan kekasih baru dengan mantan. Bahkan jika Anda menilai bahwa kekasih baru Anda sepuluh kali lebih baik dari mantan, tidak perlu membandingkan keduanya. Bahkan jika perbandingan tersebut menyanjungnya, Anda mengirimkan pesan padanya bahwa Anda masih memikirkan mantan kekasih.

Buat garis batas
Setiap orang memiliki batasan soal hubungan. Jika Anda ingin memegang tangan atau tidak suka ciuman di depan umum, jujur katakan padanya dari awal. Jika tidak, kekasih baru Anda mungkin mendapatkan ide dan batasan yang salah soal diri Anda. Jadi, jalan terbaik adalah saling menghormati batasan tersebut.

Jadilah realistis
Tiap hubungan punya sifat yang berbeda. Anda bisa menjalani kencan santi, mencari komitmen jangka panjang, atau hanya tertarik pada fisiknya. Apa pun yang Anda dan kekasih cari, usahakan dibicarakan sejak awal. Jika dia menginginkan kencan santai, jangan mulai memaksakan hubungan menjadi sesuatu yang lebih dari itu.

sumber: id.msn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana dengan kamu? Share pendapatmu disini.